GIANYAR, UHN SUGRIWA – Pasca menyandang gelar Doktor Ilmu Agama yang diraih di Universitas Hindu Negeri (UHN) I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar, Kamis (30/6) lalu, I Made Darmayasa memaparkan puluhan buku barunya dalam acara Bedah Buku, Minggu (3/7) di Indus Restaurant, Ubud. Tak tanggung-tanggung, dalam acara yang diselenggarakan Alumni UHN I Gusti Bagus Sugriwa bekerja sama dengan Yayasan Swari Mudra Saraswati tersebut, setidaknya ada 27 judul buku karya Darmayasa yang dibedah.
Acara dibuka Guru Besar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta, Prof. Dr. Hafid Abbas, yang diundang secara khusus oleh I Made Darmayasa. Pada kesempatan itu, mantan anggota Komnas HAM tersebut memuji dan mengapresiasi Darmayasa. Mulai dari disertasinya yang berjudul ‘Panca Sraddha dalam Bhisma Parva Jawa Kuna dan Implementasinya pada Kehidupan Masyarakat Hindu di Bali’, selain sarat dengan nilai-nilai spiritual dan kehidupan, juga cukup menarik karena setebal 850 halaman. “Itu kalau dijadikan buku, bisa jadi beberapa buku,” ujarnya disambut senyum dan tepuk tangan hadirin.
Tak berhenti di situ, nyatanya Made Darmayasa juga tak tanggung-tanggung menerbitkan puluhan buku sekaligus. Mulai dari Bhagavadgita dengan ukuran ‘jumbo’ serta terjemahannya dalam beberapa bahasa, di antaranya Malta, Bali, Jawa Kuna, bahkan Arab. Ada juga beberapa buku bernuansa spiritual dan kehidupan. Di antaranya Samudra Ilmu, Mencari Kecil dalam Besar, Meditasi Angka, Tutur Adhyatmika, Sara Samuccaya, Alengkara Sastra, Prasna Upanisad, Kumbhamela, dan lainnya.
Prof. Hafid Abbas juga tak lupa menyanjung Made Darmayasa yang dikenal secara pribadi, selama ini tak pernah lelah berjuang dalam mengupayakan kebaikan. Tak hanya di dalam negeri, namun juga di berbagai negara, seperti India dan Malta. “Sesuai hukum kekekalan kebaikan, apabila kita berbuat baik kepada lingkungan, maka semesta juga akan baik kepada kita,” ujarnya dalam acara yang dipandu moderator, Dr. I Gede Suwantana, M.Ag tersebut.
Ketua Alumni UHN I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar, Dr. Drs. Ketut Suardana, M.Fil.H merasa berbangga dan berbahagia dalam momentum tersebut. Sebab I Made Darmayasa sangat produktif dalam berkarya. Terlebih menghasilkan puluhan buku yang tentunya memperkaya referensi dan literasi. Sehingga Ketua Asprov PSSI Bali ini juga menyanjung Darmayasa berikut karyanya.
Dr. Darmayasa berharap buku karyanya bisa dibaca khalayak umum. Meskipun ada yang bernuansa spiritual atau agama, menurutnya isinya universal. Iapun ingin meneruskan semangat para leluhur Bali yang berhasil mewariskan berbagai literatur yang masih eksis hingga saat ini. Warisan ini menurutnya perlu dilestarikan dan dikenalkan dari generasi ke generasi.
Beberapa tulisannya memuat bahasa Sanskerta, seperti percakapan menggunakan bahasa Sanskerta. Menurutnya hal itu sebagai salah satu cara mengenal India. Tak bisa dipungkiri, keberadaan sastra India sangat penting dalam perkembangan pengetahuan spiritual di Indonesia. “Dengan mengenal India, kita tidak anti India atau justru Ke-India-Indiaan,” ujarnya.
Lebih jauh, ia menyemangati seluruh khalayak untuk menulis. Sebab dengan menulis, seseorang dapat menuangkan ide-idenya untuk kehidupan. “Pesan saya, menulislah, menulislah, menulislah,” tandasnya.
Turut hadir dalam acara tersebut, Wakil Direktur Pascasarjana UHN I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar, Dr. I Nyoman Alit Putrawan, S.Ag., M.Fil.H; bersama Korpusdok Humas, Dr. I Made Adi Surya Pradnya, S.Ag., M.Fil.H. (sas/nya)
galeri Foto :