Ujian Tertutup I Made Arka: Membongkar Dinamika Aguron-Guron Calon Sulinggih di Tengah Modernitas
Denpasar, 14 Mei 2025 – Program Studi Doktor Ilmu Agama Pascasarjana Universitas Hindu Negeri (UHN) I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar kembali menyelenggarakan ujian tertutup bagi salah satu mahasiswanya, I Made Arka. Ujian ini merupakan bagian dari proses akademik dalam penyelesaian studi doktoral, yang kali ini mengangkat topik penting dalam konteks keberlanjutan tradisi Hindu Bali, yakni “Dinamika Sistem Aguron-Guron Calon Sulinggih di Kota Denpasar.”
Ujian dilaksanakan pada Rabu, 14 Mei 2025, bertempat di ruang ujian Program Doktor Ilmu Agama, Kampus Pusat Bangli. Dalam kesempatan tersebut, I Made Arka memaparkan hasil penelitiannya selama 15 menit secara sistematis dan mendalam. Paparan ini menjadi pembuka sesi diskusi ilmiah antara mahasiswa dan dewan penguji.
Topik yang diangkat dalam disertasi ini menyentuh langsung dinamika pewarisan spiritual dalam masyarakat Hindu Bali, khususnya melalui sistem aguron-guron—suatu sistem pendidikan spiritual tradisional antara guru (sulinggih) dan calon sulinggih. I Made Arka mengeksplorasi berbagai tantangan, nilai, serta proses transformasi sistem ini dalam konteks modernitas dan urbanisasi di Kota Denpasar.
Sesi tanya jawab berlangsung dengan antusiasme tinggi dari para penguji, yang terdiri dari akademisi senior dengan kepakaran yang beragam. Hadir sebagai dewan penguji dalam ujian ini adalah:
-
Prof. Dr. Drs. I Gusti Ngurah Sudiana, M.Si,
-
Prof. Dr. I Nyoman Alit Putrawan, S.Ag., M.Fil.H,
-
Prof. Dr. I Nyoman Sueca, S.Ag., M.Pd,
-
Prof. Dr. Drs. I Made Surada, MA,
-
Prof. Dr. Made Sri Putri Purnamawati, S.Ag., MA., M.Erg,
-
Dr. Ferdinand Nanduq, S.Ag., M.Ag,
-
Dr. Drs. I Nyoman Ananda, M.Ag,
-
Prof. Dr. Dra. Relin D.E., M.Ag, dan
-
Dr. Dewa Ketut Wisnawa, S.Sn., M.Ag.
Para penguji memberikan masukan konstruktif dan pertanyaan kritis yang menantang ketajaman analisis serta pemahaman mahasiswa terhadap kajiannya. Proses diskusi ini menjadi momen penting dalam membentuk sikap ilmiah, sekaligus mempertajam argumentasi akademik dari peneliti.
Melalui ujian tertutup ini, I Made Arka menunjukkan kapasitas akademiknya dalam merumuskan persoalan, menganalisis data lapangan, serta memberikan kontribusi pemikiran terhadap penguatan tradisi pendidikan spiritual Hindu di Bali. Semoga hasil penelitian ini dapat memberi manfaat bagi pengembangan ilmu keagamaan dan pelestarian nilai-nilai kearifan lokal di tengah tantangan zaman yang terus berkembang.-Tupasca