LOLOS UJIAN KUALIFIKASI, ADI TRISNA SUGARA BERGEGAS LANJUTKAN PENELITIAN

DENPASAR- UHN SUGRIWA, Merupakan kewajiban bagi seluruh Mahasiswa Pascasarjana Program Doktor S3 Ilmu Agama setelah selesai mengikuti perkuliahan wajib untuk melaksanakan presentasi hasil penelitian melalui ujian tahap demi tahap.

Mahasiswa atas nama:I Ketut Gede Adi Trisna Sugara NIM.2134161004 berhasil lolos ujian kualifikasi dengan judul penelitian : Penerapan ajaran Tri Hita Karana dalam membangun kesadaran multikultur Siswa di SMP PGRI 8 Denpasar.

Ujian berlangsung secara luring di Kampus Pascasarjana Jln.Kenyeri No 57 Denpasar dengan menghadirkan dewan penguji: Prof.Dr.Dra Relin.,D.E., M.Ag, Prof.Dr.Drs.Ketut Sumadi., M.Far,Prof.Dr.I Nyoman Subagia., S.Ag , M.Ag,Dr.Drs.I Wayan Sukabawa., S.Ag., M.Ag,Dr.Drs.I Wayan Wastawa , MA.

Peneliti memaparkan bawa Ajaran Tri Hita Karana dalam pendidikan agama hindu merupakan upaya dalam mengembangkan ketiga aspek yaitu koknitif, Afektif, dan Psikomotor. Pola penerapan Tri Hita Karana dalam meningkatkan karakter siswa meliputi: penerapan ajaran Parahyangan yang pelaksanaannya yaitu melaksanakan sembahyang Tri Sandhya, melakukan doa awal belajar dan doa selesai belajar. Penerapan ajaran Pawongan dengan menumbuh kembangkan kesadaran siswa untuk menaati tata tertib sekolah, melaksanakan ajaran susila dan saling tolong-menolong dengsn sesamanya terutama dalam ajaran Tri Kaya Parisudha. Penerapan ajaran Palemahan yang pelaksanaannya yaitu siswa diajarkan untuk menjaga kelestarian lingkungan sekitar baik di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat.

mahassiwa berhasil memaparkan hasil penelitian dari awal hingga metode penelitian dan setelahnya mendapat arahan dan masukan dari dewan penguji satu persatu .

Ujian berlangsung lancar diakhiri foto bersama dan Peneliti diwajibkan melaksanakan langkah selanjutnya hingga berakhir tanpa menunda untuk mendapatkan kajian lebih lanjut sesuai aturan yang berlaku
(nia)

PAPARKAN PENELITIAN “RITUAL NGABEN ADAT NANGUN”, KOMANG AGUS BUDHI ARYA PRAMANA RAIH GELAR DOKTOR

DENPASAR, UHN SUGRIWA – Kejar lulusan tepat waktu sesuai Kalender Akademik Jajaran Pascasarjana bersinergi melayani Mahasiswa, tepat pada Selasa 31/1/2023 Badan Perwakilan Pascasarjana UHN I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar menyelenggarakan Sidang Promosi Doktor
Dengan Promovendus Komang Agus Budhi Arya Pramana.
Bertempat di Gedung Pascasarjana Jln.Kenyeri No 57 Denpasar sidang promosi Doktor dipimpin oleh Direktur Pascasarjana Prof.Dr.Dra Relin,D.E, M.Ag, Ujian Promosi Doktor berjalan lancar dan subyek penelitian yang dipaparkan mengambil judul ” Ritual Ngaben Adat Nangun di Desa Adat Sidatapa, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng”.


Secara daring dewan penguji yang hadir Prof.Dr.Drs.I Nengah Duija.,M.Si, dan secara luring Prof.Dr.Drs.I Gusti Ngurah Sudiana.,M.Si( Promotor)Prof.Dr.Drs.I Nengah Lestawi.,( Kopromotor) Prof.Dr.Dra.Relin D.E., M.Ag, Prof.Dr.Drs.I Made Sugata.,M.Ag, Dr.Drs.I Made Girinata., M.Ag, Dr.I Ketut Wisarja., M.Hum,Dr.I Nyoman Alit Putrawan, S.Ag., M.Fil.H, Dr.Drs.I Wayan Wastawa , MA.

Berpropesi sebagai ASN tepatnya Dosen Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja Promovendus memaparkan hasil penelitiannya bahwa : Ritual ngaben Adat nangun yang dilaksanakan oleh masyarakat secara turun temukan di Desa Sidetapa yang masih tetap dilaksanakan sampai sekarang dan tidak boleh di ganggu gugat karena merupakan ritual yang sakral.
Ini sejalan dengan alasan : untuk pemertahanan rumah adat, pemertahanan Banten bali taksu, pemertahanan keistimewaan Banten bangun urip, pemertahanan persatuan semua wangsa, eksistensi orang suci sidetapa, dan sanksi dari leluhur dan Ida penembahan.

Masih tergolong muda pria kelahiran Singaraja pada 01 Agustus 1987 ini berhasil memberikan argumen dan mempertahankan hasil penelitiannya dihadapan seluruh dewan penguji sehingga diakhir Ujian Promosi diumumkan lulus meraih gelar Doktor ke-122 dengan Predikat Sangat Memuaskan .

Menutup kegiatan ucapan selamat kepada Promovendus silih berganti mulai Direktur dan seluruh undangan serta keluarga, Promovendus juga berterimakasih kepada hadirin dan akan menge mplementasikan hasil ini kepada masyarakat(nia)

Pusdok-Humas-Uhnsugriwa

Moment HAB 77, Menag Yaqut Serahkan 33 KMA Penetapan Guru Besar Ilmu Agama

Jakarta (Kemenag) — Menteri Agama Yaqut Cholil Qaumas menyerahkan 33 Keputusan Menteri Agama (KMA) tentang Penetapan Guru Besar Rumpun Ilmu Agama. KMA Guru Besar ini diserahkan pada upacara Hari Amal Bhakti (HAB) ke-77 di halaman kantor pusat Kementerian Agama, Jakarta, Selasa (3/1/2022).
Secara simbolik, KMA diberikan Menag kepada Guru Besar IAIN Cirebon Prof. Dr. Slamet Firdaus dan Guru Besar Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar Prof. Dr. I Nyoman Subagia, S.Ag., M.Ag.
Selanjutnya, KMA Guru Besar lainnya diserahkan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nizar Ali dan Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdhani usai upacara di Ruang Rapat Ditjen Pendis gedung Kementerian Agama lantai VII.

Nizar Ali mengucapkan selamat kepada para dosen yang berhasil memperoleh gelar akademik tertinggi sebagai profesor. “Penetapan sebagai professor merupakan babak baru dalam perjalanan akademik yang harus diikuti dengan tanggungjawab intelektual dan sosial di masyarakat,” ujar Nizar.
“Teruslah berkarya, karena kalau tidak ada kontribusi karya ilmiah, dapat berimbas kepada pemberhentian tunjangan kehormatan guru besar, dianggap tidak memenuhi beban kerja dosen (BKD),” lanjut Guru Besar UIN Sunan Kalijaga ini.
Nizar berharap, lahirnya guru besar yang baru dapat mengangkat reputasi akademik, kualitas, dan image building perguruan tinggi binaan Kementerian Agama.
Sementara itu, Dirjen Pendidikan Islam Muhammad Ali Ramdhani, mengajak para guru besar, yang disebutnya sebagai “orang yang amat sangat terpelajar”, untuk senantiasa bersyukur dan berterimakasih kepada ibu dan istri, karena keduanya adalah perempuan hebat.
“Kalau ibunya masih hidup segeralah bapak dan ibu untuk berterima kasih kepadanya dan kalau sudah meninggal segera ziarahi makamnya,” pesan Guru Besar UIN Sunan Gunungdjati ini.

Lebih lanjut dikatakan Ramdhani, bagi sebagaian besar masyarakat, guru besar adalah jabatan yang luar biasa dan yang menyandangnya dipandang sebagai orang yang memiliki keunggulan keilmuan. “Ucapan dari seorang guru besar adalah ilmu dan perilakunya adalah teladan. Karenanya, pandai-pandailah menjaga diri karena akan menjadi reverensi bagi masyarakat,” kata pria yang akrab disapa Kang Dhani ini.
“Orang yang terpelajar hanyalah pemilik masa lalu dan orang yang terus belajar adalah pemilik masa depan,” sambungnya.
Turut manyaksikan penyerahan KMA Guru Besar, Plt. Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Syafii, Sekretaris Ditjen Pendis Rohmat Mulyana, Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan, Muhamad Zain, Kasubdit Ketenagaan Diktis Ruchman Basori, Kasubdit Akademik M. Adib Abdushomad, Kasubbag TU Diktis Muhammad Aziz Hakim, segenap JFT dan keluarga para guru besar.
Berikut daftar nama dosen penerima KMA Penetapan Guru Besar Rumpun Ilmu Agama:
1. Prof. Dr. H. Slamet Firdaus, M.A (IAIN Syekh Nurjati Cirebon)
2. Prof. Dr. H. Syamsu Nahar, M.Ag (UIN Sumatera Utara)
3. Prof. Dr. Dra. Ni Ketut Srie Kusuma Wardhani, M.Pd (Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar)
4. Prof. Dr. H. Ahmad Asmuni, M.A (IAIN Syekh Nurjati Cirebon)
5. Prof. Dr. Sa`adi, M. Ag (UIN Salatiga)
6. Prof. Dr. H. Zainuddin Syarif, M.Ag (IAIN Madura)
7. Prof. Dr. Drs. Sudarman., M.Ag (UIN Raden Intan Lampung)
8. Prof. Dr. Kurniati, S.Ag., M.HI (UIN Alauddin Makassar)
9. Prof. Dr. Hasyim Muhammad, M.Ag. (UIN Walisongo Semarang)
10. Prof. Dr. H. Muammar Muhammad Bakry, Lc., M.Ag (UIN Alauddin Makassar)
11. Prof. Dr. H. M Abzar D, S.Ag., M.Ag (UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda)
12. Prof. Dr. H. Moh. Zahid, M.Ag (IAIN Madura)
13. Prof. Dr. Muhlis, M.Si (UIN Walisongo Semarang)
14. Prof. Dr. Susminingsih, M.Ag (UIN KH. Abdurrahman Wahid Pekalongan)
15. Prof. Dr. H. M. Asrorun Ni’am, S.Ag., M.A (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
16. Prof. Dr. Suteja, M.Ag (IAIN Syekh Nurjati Cirebon)
17. Prof. H. Didin Nurul Rosidin, MA., Ph.D (IAIN Syekh Nurjati Cirebon)
18. Prof. Dr. H. Supardin, M.H.I. (UIN Alauddin Makassar)
19. Prof. Dr. Bambang Irawan, M.Ag (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
20. Prof. Dr. H. Azhari Akmal Tarigan, M. Ag (UIN Sumatera Utara)
21. Prof. Dr. H. Ajid Thohir, M.Ag (UIN Sunan Gunung Djati)
22. Prof. Dr. Hamzah, M.HI (UIN Alauddin Makassar)
23. Prof. Dr. Fatimah, MA (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta)
24. Prof. Dr. Hajam M.Ag (IAIN Syekh Nurjati Cirebon)
25. Prof. Dr. Hj. Hamdanah, M.Si (IAIN Parepare)
26. Prof. Dr. Ilya Muhsin, S.HI., M.Si. (UIN Salatiga)
27. Prof. Dr. Hj. Umma Farida, Lc., M.A (IAIN Kudus)
28. Prof. Dr. I Nyoman Subagia, S.Ag., M.Ag (Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar)
29. Prof. Dr. H. Khairil Anwar, M.Ag (IAIN Palangkaraya)
30. Prof. Dr. Zainal Abidin Rahawarin, M.Si (IAIN Ambon)
31. Prof. Dr Inayah Rohmaniyah, S.Ag., M.Hum., MA (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta)
32. Prof. Dr. Hj. Amrah Muhammad Kasim, M.A (UIN Alauddin Makassar)
33. Prof. Dr. Khairuddin, M.Ag (UIN Ar-Raniry Banda Aceh)