Wayan K Sugita akhirnya bisa menyelesaikan Ujian Proposal Disertasi Program Doktor Ilmu Agama di Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar

Denpasar – 18 April 2024, Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar menjadi saksi dari tahap penting dalam perjalanan akademik seorang mahasiswa, I Wayan K Sugita. Dalam ruang ujian program doktor, yang menjadi fokus adalah proposal disertasinya yang berjudul “Usaha Spa Dalam Industri Pariwisata Budaya Bali”.

Judul tersebut menyoroti peran dan kontribusi usaha spa dalam memperkaya industri pariwisata budaya di Bali. Bali, sebagai destinasi pariwisata utama di Indonesia, memiliki kekayaan budaya yang tak ternilai, dan praktik spa menjadi salah satu daya tarik yang semakin diminati oleh wisatawan. Dalam konteks ini, proposal disertasi Sugita memberikan penekanan pada bagaimana usaha spa dapat menjadi bagian integral dalam mempromosikan dan melestarikan budaya Bali melalui pengalaman wisata yang unik dan berkesan bagi pengunjung.

Ujian proposal disertasi tersebut berlangsung dengan lancar, dimulai dengan pemaparan materi selama 15 menit oleh mahasiswa. Ia menjelaskan dengan rinci konsep, metodologi, serta signifikansi dari penelitiannya. Setelah itu, sesi tanya jawab dilakukan oleh dewan penguji yang terdiri dari Prof. Dr. Drs. Ketut Sumadi, M.Par selaku Promotor, Dr. Dra. Ida Ayu Tari Puspa, S.Ag, M.Par selaku Kopromotor, serta sejumlah penguji lainnya seperti Prof. Dr. Drs. I Made Surada, MA, Dr. Drs. I Made Girinata, M.Ag, Dr. I Nyoman Kiriana, S.Ag, MA, Dr. Poniman, dan Dr. Komang Sutriyanthi, M.Pdh.

Dewan penguji menunjukkan ketertarikan dan apresiasi terhadap kontribusi yang diusung dalam proposal disertasi tersebut. Diskusi yang terjadi selama sesi tanya jawab menjadi kesempatan bagi Sugita untuk memperkuat argumentasi dan memperdalam pemahaman terhadap topik penelitiannya. Dengan demikian, ujian proposal disertasi ini tidak hanya sekadar menjadi evaluasi akademik, tetapi juga menjadi forum diskusi yang memperkaya wawasan ilmiah dalam bidang ilmu agama, khususnya terkait dengan dinamika pariwisata dan budaya di Bali.

Sebagai kesimpulan, ujian proposal disertasi Sugita menggambarkan sebuah langkah signifikan dalam perjalanan akademiknya. Dengan dukungan dan bimbingan dari dewan penguji yang terdiri dari para pakar di bidangnya, diharapkan bahwa penelitian ini akan memberikan kontribusi yang berarti dalam memperkaya literatur akademik serta pengembangan industri pariwisata budaya di Bali.- tupasca

Ujian Tertutup Program Doktor Ilmu Agama: Eksplorasi Tentang Eksistensi Taksu pada Masyarakat Hindu di Kota Denpasar

Denpasar,Selasa, tanggal 2 April 2024, Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar menyelenggarakan ujian tertutup untuk program doktor ilmu agama. Salah satu mahasiswa, I Made Rudita, telah mengambil langkah penting dengan menyajikan penelitian berjudul “Eksistensi Taksu Pada Masyarakat Hindu di Kota Denpasar (Kajian Teologi Hindu)”.

Penelitian ini membawa fokus pada konsep Taksu dalam kehidupan masyarakat Hindu di kota Denpasar. Taksu, sebagai bagian integral dari kehidupan spiritual Hindu, merupakan sebuah konsep yang mencerminkan energi spiritual atau kekuatan supranatural yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari serta kegiatan keagamaan. Dengan mendalamnya tema ini, penelitian I Made Rudita menawarkan sebuah pemahaman mendalam tentang bagaimana konsep ini dihayati dan diimplementasikan oleh masyarakat Hindu lokal.

Pada saat ujian berlangsung, I Made Rudita mempresentasikan hasil penelitiannya dengan tajam dan terperinci. Dalam waktu 15 menit, ia menjelaskan secara komprehensif tentang bagaimana eksistensi taksu memengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat Hindu di Denpasar, mulai dari ritual keagamaan hingga aspek sosial budaya. Presentasi ini menjadi landasan yang kuat untuk sesi tanya jawab selanjutnya.

Para penguji yang hadir, di antaranya Prof. Dr. Drs. I Gusti Ngurah Sudiana, M.Si selaku promotor dan Dr. I Nyoman Alit Putrawan, S.Ag.,M.Fil.H selaku kopromotor, menunjukkan minat dan penghargaan atas substansi penelitian I Made Rudita. Dengan dukungan dan bimbingan mereka, penelitian ini mendapat kesempatan untuk dievaluasi secara mendalam.

Dewan penguji yang terdiri dari sejumlah pakar dalam bidang ilmu agama Hindu turut memberikan sorotan dan pertanyaan yang menantang. Dari Prof. Dr. Dra. Relin D.E., M.A hingga Dr. Drs. I Made Sugata, M.Ag, mereka memberikan wawasan tambahan yang memperkaya diskusi seputar eksistensi taksu dalam konteks masyarakat Hindu Denpasar.

Penelitian ini bukan hanya mengungkapkan pemahaman yang lebih dalam tentang konsep Taksu, tetapi juga memberikan kontribusi yang berharga dalam pemikiran teologis Hindu. Melalui ujian ini, I Made Rudita dan karya penelitiannya mewakili komitmen Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar dalam mengembangkan pemikiran akademik yang berkualitas dan relevan dengan konteks sosial budaya lokal.(tupasca)

Ujian Seminar Program Doktor I Made Gede Puasa: Mengungkap Dinamika Simbol Dewa Ganesha di Desa Adat Ubud

Denpasar, 27 Maret 2024 – Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar menjadi saksi dari ujian seminar program doktor yang diselenggarakan  kepada I Made Gede Puasa, mahasiswa Program Doktor Ilmu Agama. Bertempat di Ruang Ujian Program Doktor Ilmu Agama Pascasarjana, agenda ujian mengangkat judul penelitian yang menarik, yaitu “Dinamika Simbol Dewa Ganesha Di Desa Adat Ubud Kecamatan Ubud Kabupaten Gianyar”. Dalam ujian ini, I Made Gede Puasa mempresentasikan hasil penelitiannya dalam pemaparan materi selama 15 menit, yang kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dari dewan penguji.

Dewan penguji yang hadir terdiri dari sejumlah akademisi terkemuka dalam bidangnya. Prof. Dr. Drs. I Gusti Ngurah Sudiana, M.Si, selaku promotor, didampingi oleh Prof. Dr. Drs. Ida Bagus Gede Candrawan, M.Ag, sebagai kopromotor. Tak hanya itu, kehadiran Prof. Dr. Drs. I Nengah Lestawi, M.Si, Dr. Dra. Ida Ayu Tary Puspa, S.Ag, M.Par, Prof. Dr. I Made Suastika, SU, Prof. Dr. Drs. Ketut Sumadi, M.Par, dan Dr. I Nyoman Alit Putrawan, S.Ag, M.Fil.H, sebagai dewan penguji lainnya, menjadikan ujian ini sebagai momen penting dalam perjalanan akademik I Made Gede Puasa.

 

Judul penelitian yang diangkat oleh I Made Gede Puasa, “Dinamika Simbol Dewa Ganesha Di Desa Adat Ubud Kecamatan Ubud Kabupaten Gianyar”, menjadi fokus pembahasan yang menarik. Penelitian ini menggali makna simbol Dewa Ganesha dalam konteks sosial dan budaya Desa Adat Ubud, menghadirkan pemahaman baru tentang bagaimana simbol-simbol keagamaan berkembang dan diinterpretasikan dalam masyarakat.

Dengan kelulusan dari ujian seminar doktor ini, I Made Gede Puasa telah membuktikan dedikasi dan ketekunan dalam menjelajahi dan memahami aspek-aspek yang mendalam dalam bidang ilmu agama. Hasil penelitiannya memberikan kontribusi berharga bagi pemahaman tentang dinamika simbol-simbol keagamaan di masyarakat, khususnya dalam konteks Desa Adat Ubud. Semoga hasil karyanya ini tidak hanya menginspirasi para akademisi, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan pengembangan budaya di Indonesia.

 

Dengan demikian, mari kita terus mendukung dan mendorong para peneliti seperti I Made Gede Puasa untuk terus mengeksplorasi dan menggali potensi ilmu pengetahuan demi kemajuan bersama. Kesuksesan ini bukan hanya milik individu, tetapi juga cerminan dari semangat kolaborasi dan dedikasi dalam menjaga keberagaman intelektual dan budaya.

Mari kita bersama-sama merayakan pencapaian ini, sambil mengharapkan adanya lebih banyak lagi peneliti-peneliti muda yang akan memberikan sumbangsih besar bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan di masa depan.

 

Dengan semangat keilmuan yang tiada henti, mari kita terus mengejar impian dan menembus batas-batas pengetahuan. Setiap langkah kecil adalah bagian dari perjalanan besar menuju masa depan yang lebih cemerlang. Selamat kepada I Made Gede Puasa atas pencapaian gemilangnya, semoga karya dan dedikasinya terus mengilhami dan membawa perubahan yang positif bagi dunia ini.- tupasca

Ranem Berhasil Menyelesaikan Ujian Proposal dengan mengangkat Judul “Sistem Penentuan Dewasa Ayu pada Masyarakat di Desa Adat Selulung”

Denpasar- Ilmuagama, Berdasarkan Prosedur Akademik Setiap Mahasiswa Program Doktor Harus melewati berbagai tahapan Ujian sebelum dinyatakan berhak menyandang gelar Doktor. Ujian tersebut dimulai dengan ujian Kualifikasi, mahasiswa setelah selesai menerima materi akademik dan berhak dinyatakan dapat mengambil Proposal disertasi mulai dari ujian kualifikasi.

Mahasiswa atas nama I Nyoman Ranem Nim: 2034161009 angkatan 2020 yang kesehariannya sebagai tenaga pengajar berhasil melaksanakan ujian Proposal bertempat di ruang Ujian Program Doktor Ilmu Agama Pascasarjana Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar dengan didampingi Promotor Prof. Dr. Drs. I Gusti Ngurah Sudiana, M.Si.

Tema usulan Kualifkasi Disertasi yang diangkat cukup menarik yakni “Sistem Penentuan Dewasa Ayu pada Masyarakat di Desa Adat Selulung, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli”.

mahasiswa berhasil memaparkan karyanya dihadapan dewan penguji diantaranya Prof. Dr. Drs. I Gusti Ngurah Sudiana, M.Si selaku promotor didampingi kopromotor Dr.I Gede Sutarya, SST.Par.,M.Ag dan dewan penguji diantaranya Dr. I Made Dian Saputra, SS., M.Si Dr. Dra. Ni Nyoman Perni, M.Pd Prof. Dr. I Made Surada, MA Dr.Drs. Ida Bagus Gede Candrawan, M.Ag

Mahasiswa menjelaskan Masyarakat Bali adalah masyarakat yang berbudaya yang dilandasi oleh nilai dan filosofis agama Hindu. Sebagai masyarakat yang berbudaya dan bernafaskan Agama Hindu, mereka sangat taat terhadap apa yang dianjurkan dan yang dilarang oleh ajarannya. Hal yang dianjurkan akan
senantiasa mereka ikuti dan amalkan, sebaliknya hal yang dilarang akan senantiasa mereka jauhi dan
pantang mereka lakukan. Salah satu yang dijadikan dasar pertimbangan untuk menentukan hal yang
boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan adalah Wariga Dewasa. Namun, Kitab Wariga Dewasa ini
selain terbatas aksesnya, juga sangat sakral dengan kata lain hanya orang tertentu yang diperbolehkan membukanya.

Untuk itu, Kalender Caka Bali melakukan penyaduran isi wariga dewasa tersebut. Penyadurkan isi Wariga Dewasa ke dalam Kalender Caka Bali secara teoritis dan praktis akan membantu menyediakan informasi ala ayuning dewasa atau baik-buruknya hari kepada umat Hindu. Hal ini penting karena masyarakat Bali dalam memulai sesuatu yang baru selalu mencari hari baik, dan pantang terhadap hari buruk. Informasi yang disediakan di dalam kalender Caka Bali secara umum sudah memadai, dengan kata lain, mereka yang bisa membaca kalender sudah bisa melirik dewasa sesuai dengan keinginannya.

mahasiwa memaparkan penelitiannya dengan baik sehingga dari hasil pemaparan tersebut tejadi diskusi dari dewan penguji dengan apik. banyak saran dan masukkan yang diberikan untuk menyempurnakan penelitian mahasiswa. mengakhiri kegiatan dilakukan foto bersama dengan dewan penguji.-doc tupasca(nia)

HAB KE-77, 14 ASN UHN SUGRIWA TERIMA SATYA LANCANA

BANGLI, UHN SUGRIWA – Apel Hari Amal Bakti Kementerian Agama RI ke-77 yang bersamaan dengan Hari Panampahan Galungan dilaksanakan oleh seluruh civitas akademika UHN IGB Sugriwa Denpasar di kampus pusat Bangli, Selasa (3/1/2023).

Meski dalam suasana kesibukan menyambut hari Raya Galungan namun tidak menyurutkan kehadiran ASN di lingkungan UHN Sugriwa untuk mengikuti upacara bendera dengan Inspektur Prof. Dr. Drs. I Gusti Ngurah Sudiana, M.Si. tersebut.

Seluruh peserta dan perangkat upacara yang bertugas mengenakan pakaian nusantara sebagaimana yang di perintahkan Menteri Agama dalam surat edarannya. Pada kesempatan itu, UHN Sugriwa memilih pakaian adat Bali sebagai wujud Moderasi Beragama yang dalam suasana hari raya.

Menteri Agama dalam amanatnya yang dibacakan Rektor UHN IGB Sugriwa, mengajak kepada seluruh ASN Kementerian Agama untuk memperbaiki niat pengabdian dan pelayanan kepada umat. Hari Amal Bakti Kementerian Agama RI ke-77 ini sekaligussebagai penanda sejarah panjang pengabdian Kementerian Agama dalam melayani seluruh umat beragama di Indonesia.

Sejak dicanangkan pada HAB tahun lalu, semangat Transformasi Layanan Umat secara bertahap mulai terwujud dan tampak hasilnya Kementerian Agama telah terlihat berubah. Hal ini tampak pada sistem birokrasi yang lebih lincah dan responsif. Transformasi digital mulai berjalan, salah satunya dengan kehadiran Pusaka Super Apps, aplikasi layanan Kementerian Agama.

Beragam inovasi digital juga terus dilakukan, mulai pusat hingga daerah. Semua itu, kata Menteri Agama merupakan upaya meningkatkan kualitas dan mendekatkan layanan kepada masyarakat. Lembaga pendidikan binaan Kementerian Agama juga terus berprestasi pada level nasional dan internasional.

Penghargaan atas dedikasi para ASN Kementerian Agama RI di lingkungan UHN I GB Sugriwa pun menjadi agenda penting dalam Hari Amal Bakti Kementerian Agama RI pada tahun ini. Sebanyak 14 orang dari UHN Sugriwa menerima Penghargaan Satya Lencana Karya Satya sebagaimana yang tertuang dalam Keputusan Presiden RI Nomor 106 /TK/TAHUN 2022 Tanggal 2 Desember 2022, yakni :
1. Prof. Dr. Dra. Relin D E., M.Ag;
2. Dra. Ni Wayan Rustawati, M.Ag;
3. Dr. Dra. Ni Wayan Sariani Binawati, M.Ag;
4. Drs. I Nengah Sumantra, M.Ag;
5. Prof. Dr. I Nyoman Sueca, S.Ag., M.Pd;
6. Dr. Ni Putu Winanti, S.Ag, M.Pd;
7. Dr. Drs. I Made Wiradnyana, M.Hum;
8. Jro Ayu Ningrat, S Ag.,M.Ag;
9. Dra. Ni Luh Dewi Pusparini, M.Ag;
10. Ida Bagus Putra Diyayi, S.Ag;
11. I Wayan Suarjana, SE;
12. I Made Kardana, S.Sos.;
13. Anak Agung Mayun Aryawan, S.Sos.H;
14. I Made Siman Rimbawa, S.Sos.H.,M.Ag;

Penyematan Penghargaan dilakukan oleh Rektor UHN I G B Sugriwa selaku Inspektur. (may/sas)


.