Denpasar-Pascasarjana, 21 Mei 2024 – Program Magister Brahma Widya, Pascasarjana Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar, mengadakan ujian seminar hasil penelitian dengan mahasiswa Pande Ngurah Weda Suryanata sebagai peserta. Suryanata mempresentasikan hasil penelitiannya yang berjudul “Eksistensi Simbol-Simbol Dalam Upacara Potong Gigi di Desa Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan”. Ujian berlangsung di ruang ujian program magister Ilmu Komunikasi Hindu dan dimulai pada pukul 10.00 WITA.
Dalam pemaparannya selama 15 menit, Pande Ngurah Weda Suryanata menguraikan berbagai simbol yang digunakan dalam upacara potong gigi (metatah) di Desa Kediri. Penelitian ini menyoroti makna dan fungsi simbol-simbol tersebut dalam konteks adat dan budaya Hindu Bali, serta bagaimana simbol-simbol tersebut dipertahankan dan dipahami oleh masyarakat setempat. Suryanata juga menjelaskan perubahan dan adaptasi yang terjadi pada simbol-simbol ini seiring perkembangan zaman.
Setelah pemaparan, sesi tanya jawab dengan dewan penguji berlangsung dengan interaksi yang dinamis. Dewan penguji yang hadir terdiri dari Prof. Dr. Ni Putu Winanti, S.Ag., M.Pd sebagai pembimbing utama, Dr. Poniman, S.Ag., M.Fil.H sebagai pembimbing kedua, serta Dr. Dra. Ni Wayan Sariani Binawati, M.Ag dan Dr. I Made Adi Brahman, S.Ag., M.Fil.H sebagai penguji lainnya. Mereka memberikan berbagai pertanyaan dan masukan yang mendalam, serta saran untuk pengembangan lebih lanjut dari penelitian Suryanata.
Prof. Dr. Ni Putu Winanti mengapresiasi penelitian yang dilakukan oleh Pande Ngurah Weda Suryanata, menekankan pentingnya pelestarian dan pemahaman simbol-simbol dalam upacara keagamaan tradisional. Beliau menyatakan bahwa penelitian ini tidak hanya bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan, tetapi juga bagi pelestarian budaya dan tradisi Bali yang kaya akan simbolisme.
Dr. Poniman juga memberikan pujian atas ketelitian dan kedalaman analisis yang dilakukan oleh Suryanata. Beliau menyoroti pentingnya penelitian ini dalam memberikan wawasan baru tentang bagaimana simbol-simbol dalam upacara potong gigi merefleksikan nilai-nilai dan kepercayaan masyarakat Hindu Bali. Penelitian ini dinilai dapat menjadi referensi penting bagi studi antropologi dan teologi Hindu.
Ujian ini tidak hanya menjadi ajang evaluasi akademis, tetapi juga forum diskusi yang inspiratif mengenai isu-isu penting dalam tradisi dan budaya Hindu Bali. Dr. Dra. Ni Wayan Sariani Binawati mengapresiasi kontribusi penelitian ini terhadap pemahaman yang lebih mendalam tentang makna simbol-simbol dalam upacara keagamaan dan mendorong mahasiswa lain untuk melakukan penelitian serupa yang relevan dengan konteks lokal.
Dengan berakhirnya ujian ini, Pande Ngurah Weda Suryanata diharapkan dapat segera menyelesaikan seluruh persyaratan akademisnya dan meraih gelar Magister Brahma Widya. Kami mengucapkan selamat dan sukses atas pencapaian akademisnya. Semoga hasil penelitian ini memberikan manfaat dan inspirasi bagi banyak pihak dalam memahami dan melestarikan simbol-simbol dalam tradisi keagamaan Hindu Bali.-Tupasca(nia/ebi)