Program Doktor Ilmu Agama

Mengucapkan

Hari "BAHASA IBU INTERNASIONAL" 21 Pebruari 22

Tema untuk Hari Bahasa Ibu Internasional 2022, yang Diperingati pada 21 Februari

 

Denpasar, Pada hari ini  21 Februari diperingati sebagai Hari Bahasa Ibu Internasional. Tujuan diperingati hari ini adalah untuk mempromosikan keragaman bahasa, multibahasa, dan budaya di seluruh dunia.

dilansir dari  Situs The Free Press Journal, bahwa pada hari ini juga diakui bahwa bahasa dan multibahasa adalah dua alat yang ampuh.

Alat yang ampuh dan dapat mempromosikan inklusi sosial dan pembangunan yang seragam di seluruh dunia.

Selain itu, Hari Bahasa Ibu Internasional diperingati untuk menyadarkan masyarakat tentang bagaimana keragaman budaya dan dialog antarbudaya dapat memperkuat kerja sama. Serta memberikan pendidikan yang berkualitas untuk semua.

UNESCO menetapkan tema untuk Hari Bahasa Ibu Internasional 2022 yaitu “Using technology for multilingual learning: Challenges and opportunities”.

Jika diterjemahkan ke Bahasa Indonesia, berarti “Menggunakan teknologi untuk pembelajaran multibahasa: Tantangan dan peluang”.

Fokus dari tema ini, akan membahas potensi peran teknologi untuk memajukan pendidikan multibahasa.

Serta mendukung pengembangan pengajaran dan pembelajaran yang berkualitas untuk semua.

Ternyata, pemilihan tema ini memiliki dasar yang mendalam.

UNESCO menyadari bahwa teknologi memiliki potensi untuk mengatasi beberapa tantangan terbesar dalam pendidikan saat ini.

Ini dapat mempercepat upaya untuk memastikan pemerataan dan kesempatan belajar seumur hidup yang inklusif.

Apabila dipandu dengan prinsip-prinsip inti inklusi dan kesetaraan.

Pendidikan multibahasa berbasis bahasa ibu merupakan komponen kunci dari inklusi dalam pendidikan.

Selama masa pandemi Covid 19, banyak sekolah yang ditutup, tapi proses belajar mengajar harus tetap berjalan.

Banyak negara di dunia menggunakan teknologi untuk mengatasi hal ini agar sistem pendidikan tetap berjalan

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh UNESCO, UNICEF, Survei Bank Dunia, dan OECD, tentang tanggapan pendidikan nasional terhadap penutupan sekolah di 143 negara akibat pandemi Covid-19, menunjukkan bahwa 96% negara berpenghasilan tinggi menyediakan pembelajaran jarak jauh melalui platform online untuk setidaknya satu tingkat pendidikan dibandingkan dengan hanya 57% negara berpenghasilan rendah.

Untuk negara berpenghasilan rendah, sebagian besar dilaporkan menggunakan media penyiaran seperti televisi (83%) dan radio (85%) untuk mendukung kesinambungan pembelajaran.

Pandemi Covid 19 memberikan dampak pada berbagai aspek, salah satunya adalah pendidikan.

Guru tidak semua memiliki keterampilan dan kesiapan untuk menggunakan pengajaran jarak jauh.

Banyak pelajar yang tidak memiliki peralatan yang diperlukan, akses internet, materi yang dapat diakses, konten yang disesuaikan, dan dukungan manusia yang memungkinkan mereka untuk mengikuti pembelajaran jarak jauh.

Selain itu, alat, program, dan konten pengajaran serta pembelajaran jarak jauh tidak selalu dapat mencerminkan keragaman bahasa,

Untuk merayakan Hari Bahasa Ibu Internasional 2022, UNESCO menyelenggarakan webinar pada 21 Februari dari pukul 11.00-13.00 waktu Paris.

“Selamat Hari Bahasa Ibu Internasional 2022”

Sumber : zonabanten.pikiran-rakyat.com

Editor: Yuliansyah ; Sumber: UNESCO The Free Press Journal

“Melayani dengan Sepenuh Hati” Terobosan baru terkait dengan pengembangan sistem informasi program doktor ilmu agama

Find On Maps

Copyright @Tupasca Powered By Ilmu Agama